Kamis, 12 Mei 2016

MANFAAT BUAH PAPRIKA UNTUK KESEHATAN

Paprika adalah salah satu anggota keluarga besar dari cabai. Maka dari itu ada sensasi rasa pedas ketika makan paprika. Selain bentuk dan rasanya yang unik, paprika pun memiliki banyak khasiat kesehatan yang menakjubkan. Apa saja? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Care2 berikut ini.



Pada umumnya, paprika mempunyai ciri-ciri berwarna hijau, kuning, merah dan orange sehingga sering dijadikan untuk mempercantik masakan seperti barbeque dan sebagai campuran salad. Paprika banyak sekali mengandung vitamin dan juga kandungan zat lain yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita.

MANFAAT BUAH PAPRIKA 




1. Mencegah kanker
Paprika mengandung senyawa lycopene, tapi dalam jumlah yang lebih kecil. Lycopene mampu membunuh sel-sel kanker mulut. Peningkatan intake lycopene menunjukkan penurunan risiko kanker payudara, kanker prostat, pankreas, dan kanker colorectal.

2. Meningkatkan kekebalan tubuh
Kandungan vitamin C dalam paprika lebih tinggi dibandingkan dalam kandungan vitamin C dalam jeruk (30-50 mg per 100 gram). Paprika merah mengandung vitamin C paling tinggi yaitu 190 mg per 100 gram. Vitamin C terlibat dalam beberapa proses penting tubuh, mulai dari mengangkut lemak, pengangkutan elekton dari berbagai reaksi enzimatik, pembuatan kalogen (protein berserat yang membentuk jaringan ikat pada tulang), pemacu gusi yang sehat, menjaga tingkat kolesterol, memelihara kekebalan, untuk penyembuhan luka dan meningkatkan fungsi otak agar dapat bekerja maksimal.
 
3. Baik untuk kesehatan mata dan kulit
Paprika yang mengandung vitamin A yang sangat baik untuk menyembuhkan sakit mata sekaligus mencegah penyakit mata datang lagi. Mengonsumsi paprika juga akan membantu menjaga kesehatan kulit, mencegah ruam dan jerawat.

4. Baik untuk rambut
Ekstrak paprika adalah salah satu penyubur rambut terbaik sekaligus menumbuhkan rambut baru. Paprika juga akan membantu mencegah kerusakan rambut sekaligus membantu mempertahankan rambut tetap tebal.

5. Membakar kalori
Mengonsumsi paprika dapat membantu mempercepat metabolisme dan membantu membakar lebih banyak kalori. Mengonsumsi paprika juga bisa mengurangi berat badan karena diet lemak tinggi. Hal ini juga menyebabkan sekresi cairan pencernaan dan mencegah gangguan alat cerna.

6. Meningkatkan kualitas sperma
Kandungan likopen dalam paprika ternyata juga bermanfaat untuk sistem reproduksi. Mengonsumsi likopen, terutama pada paprika merah, diyakini dapat meningkatkan kualitas reproduksi. Hal ini karena likopen meningkatkan jumlah sperma, menjaga struktur sperma, dan meningkatkan motilitas (pergerakan) sperma.


Itulah berbagai khasiat kesehatan menakjubkan dari paprika. Masukkan paprika dalam menu harian Anda mulai sekarang dan dapatkan seluruh khasiatnya pada tubuh.


Manfaat Parika bagi kesehatan :

Sifat antiinflamasi :

Fitokimia dari paprika menunjukkan hasil respon anti inflamasi, dan terbukti mengurangi nyeri neurogenik perifer seperti yang terkait dengan penyakit Chrohn. Contoh lain dari peradangan neurogenik perifer adalah nyeri pada kulit. Balsem paprika sering digunakan secara topikal ke kulit, dan akan menghasilkan efek rasa panas. Hal ini disebabkan oleh respon inflamasi dari ujung saraf perifer, penggunaan biasa bisa mematikan ujung saraf sensorik dan meringankan rasa sakit. Beberapa ahli mengatakan bahwa efek anti inflamasi capsicum juga bisa membantu untuk mengurangi rasa sakit yang terkait dengan arthritis. Balsem cabe yang panas bisa menjadi pilihan untuk mengobati penyakit akibat radang arthritis dan lainnya.

Memproduksi Lendir :

Paprika juga mengandung tanin, yaitu zat yang banyak dianggap bisa mengobati gangguan pencernaan yang menyebabkan oleh diare dan disentri. Capsaicin akan merangsang pembentukan lendir ketika dicerna dengan cara meningkatkan produksi mucus. Peningkatan lendir pada lambung dan sifat anti inflamasi dari capsaicin bisa memberikan efek yang baik dalam pengobatan penyakit ulkus peptikum. Contoh keandalan capsaicin dalam memproduksi lendir bisa dilihat dari hidung ketika makan banyak paprika.

Sifat kemopreventif :

Efek bioaktif tanin yang terkandung dalam molekul capsicum adalah pencegahan dan pengobatan kanker. Capsaicin dalam paprika telah menunjukkan memiliki efek menghambat yang baik  pada berbagai jenis kanker ganas. Senyawa antitumor ini paling baik untuk mengobati kanker paru dan hati. Efek anti oksidatif capsicum juga menunjukkan kemungkinan untuk pengobatan jenis kanker jenis lain. Efek anti kanker dari capsaicin ditentukan oleh kemampuan bioaktif kimia nabati ini, yang akan menghambat pertumbuhan sel kanker, dan juga menghacurkan struktur sel yang sudah rusak dalam tubuh manusia.

Kardiovaskular :

Studi yang meneliti flavonoid menyarankan bahwa senyawa ini bermanfaat untuk mencegah jantung koroner. Paprika memiliki sifat panas dan vasodilative. Efek dari sifat vasodilative capsaicin dalam paprika adalah bisa meningkatkan hipotensi dan penurunan denyut jantung. Vasodilatasi memungkinkan untuk meningkatkan aliran darah, sehingga oksigenasi keseluruh jaringan organ tubuh menjadi lebih baik. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh tachynikins, yaitu bahan bioaktif yang dikenal terdapat pada capsaicin paprika.

Sifat antioksidan :

Banyak senyawa bioaktif adalam capsicum yang memberikan sifat antioksidan.  Peningkatan vasodilatasi juga akan memungkinkan bagi antioksidan untuk bisa beredar dengan baik. Hal ini memungkinkan bagi capsicum untuk memberikan efek yang menguntungkan dalam memperbaiki jaringan protein dan bahkan mungkin DNA. Selain itu, jaringan tubuh yang sehat juga akan menerima perlindungan efek antioksidan dari paprika.

Hipoglikemik :

Dengan prevalensi diabetes di seluruh dunia, pertimbangan paprika atau cabai sebagai obat hipoglikemik telah menimbulkan banyak penelitian. Beberapa studi telah menunjukkan (dan meskipun belum menyimpulkan), bahwa capsaicin dapat merangsang produksi insulin yang menyebabkan glukosa lebih rendah. Hal ini akan menentukan kemungkinan manfaat capsicum untuk mencegah timbulnya diabetes tipe II. Potensi manfaat hipoglikemik yang paling tinggi ketika paprika masih hijau.

Imunologi :

Paprika mengandung vitamin C yang dinilai mendukung fitokimia aktif. Vitamin C memiliki banyak manfaat menguntungkan, terutama untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan membantu memperbaiki jaringan otak yang rusak, mengurangi risiko stres oksidatif, asma, kanker dan meningkatkan kesehatan tulang.

Psoriasis :

Banyak uji klinis yang menunjukkan efektivitas Capsaicin untuk mengobati gejala psoriasis bila diterapkan secara topikal. Penggunaan secara topikal capsaicin menunjukkan efek bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan peningkatan kualitas tidur.

Neuropati pada diabetes :

Sebuah penyakit yang sering menimbulkan jenis nyeri neurogenik adalah diabetes. Capsaicin terbukti memiliki efek yang menguntungkan pada nyeri neuropatik diabetes bila diterapkan secara topikal. Capsaicin bekerja menghilangkan ujung saraf pada permukaan kulit dan mengurangi rasa nyeri.

Fibromilgia :

Banyak uji klinis yang menunjukkan efektivitas capsaicin  untuk mengobati gejala fibromialgia bila diterapkan secara topikal.

Kulit dan penuaan :

Vitamin yang terdapat dalam capsaicin paprika dan cabe terbukti memiliki efek antioksidan pada jaringan sel, sehingga dapat memperbaiki kulit dan penuaan.

Gejala menopause :

Gejala yang terkait menopause juga bisa dikurangi dengan mengkonsumsi buah yang mengandung flavonoid seperti paprika atau cabai.

Ringkasan :

Studi telah menunjukkan bahwa capsaicin bermanfaat sebagai suplemen kesehatan sehari-hari. Paprika bisa dimakan sebagai bahan tambahan untuk makanan sehari-hari, dan akan memberikan perlindungan yang baik bagi kesehatan bila dimakan setiap hari. Senyawa bioaktif dalam paprika dan capsaicin bekerja bersama untuk meningkatkan aliran darah, mencegah kanker, analgesik, melindungi mukosa lambung, dan menyediakan nutrisi bermanfaat yang diperlukan.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-paprika-merah-bagi-kesehatan-2156.html#sthash.hoTF0zI5.dpuf

Manfaat Parika bagi kesehatan :

Sifat antiinflamasi :

Fitokimia dari paprika menunjukkan hasil respon anti inflamasi, dan terbukti mengurangi nyeri neurogenik perifer seperti yang terkait dengan penyakit Chrohn. Contoh lain dari peradangan neurogenik perifer adalah nyeri pada kulit. Balsem paprika sering digunakan secara topikal ke kulit, dan akan menghasilkan efek rasa panas. Hal ini disebabkan oleh respon inflamasi dari ujung saraf perifer, penggunaan biasa bisa mematikan ujung saraf sensorik dan meringankan rasa sakit. Beberapa ahli mengatakan bahwa efek anti inflamasi capsicum juga bisa membantu untuk mengurangi rasa sakit yang terkait dengan arthritis. Balsem cabe yang panas bisa menjadi pilihan untuk mengobati penyakit akibat radang arthritis dan lainnya.

Memproduksi Lendir :

Paprika juga mengandung tanin, yaitu zat yang banyak dianggap bisa mengobati gangguan pencernaan yang menyebabkan oleh diare dan disentri. Capsaicin akan merangsang pembentukan lendir ketika dicerna dengan cara meningkatkan produksi mucus. Peningkatan lendir pada lambung dan sifat anti inflamasi dari capsaicin bisa memberikan efek yang baik dalam pengobatan penyakit ulkus peptikum. Contoh keandalan capsaicin dalam memproduksi lendir bisa dilihat dari hidung ketika makan banyak paprika.

Sifat kemopreventif :

Efek bioaktif tanin yang terkandung dalam molekul capsicum adalah pencegahan dan pengobatan kanker. Capsaicin dalam paprika telah menunjukkan memiliki efek menghambat yang baik  pada berbagai jenis kanker ganas. Senyawa antitumor ini paling baik untuk mengobati kanker paru dan hati. Efek anti oksidatif capsicum juga menunjukkan kemungkinan untuk pengobatan jenis kanker jenis lain. Efek anti kanker dari capsaicin ditentukan oleh kemampuan bioaktif kimia nabati ini, yang akan menghambat pertumbuhan sel kanker, dan juga menghacurkan struktur sel yang sudah rusak dalam tubuh manusia.

Kardiovaskular :

Studi yang meneliti flavonoid menyarankan bahwa senyawa ini bermanfaat untuk mencegah jantung koroner. Paprika memiliki sifat panas dan vasodilative. Efek dari sifat vasodilative capsaicin dalam paprika adalah bisa meningkatkan hipotensi dan penurunan denyut jantung. Vasodilatasi memungkinkan untuk meningkatkan aliran darah, sehingga oksigenasi keseluruh jaringan organ tubuh menjadi lebih baik. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh tachynikins, yaitu bahan bioaktif yang dikenal terdapat pada capsaicin paprika.

Sifat antioksidan :

Banyak senyawa bioaktif adalam capsicum yang memberikan sifat antioksidan.  Peningkatan vasodilatasi juga akan memungkinkan bagi antioksidan untuk bisa beredar dengan baik. Hal ini memungkinkan bagi capsicum untuk memberikan efek yang menguntungkan dalam memperbaiki jaringan protein dan bahkan mungkin DNA. Selain itu, jaringan tubuh yang sehat juga akan menerima perlindungan efek antioksidan dari paprika.

Hipoglikemik :

Dengan prevalensi diabetes di seluruh dunia, pertimbangan paprika atau cabai sebagai obat hipoglikemik telah menimbulkan banyak penelitian. Beberapa studi telah menunjukkan (dan meskipun belum menyimpulkan), bahwa capsaicin dapat merangsang produksi insulin yang menyebabkan glukosa lebih rendah. Hal ini akan menentukan kemungkinan manfaat capsicum untuk mencegah timbulnya diabetes tipe II. Potensi manfaat hipoglikemik yang paling tinggi ketika paprika masih hijau.

Imunologi :

Paprika mengandung vitamin C yang dinilai mendukung fitokimia aktif. Vitamin C memiliki banyak manfaat menguntungkan, terutama untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan membantu memperbaiki jaringan otak yang rusak, mengurangi risiko stres oksidatif, asma, kanker dan meningkatkan kesehatan tulang.

Psoriasis :

Banyak uji klinis yang menunjukkan efektivitas Capsaicin untuk mengobati gejala psoriasis bila diterapkan secara topikal. Penggunaan secara topikal capsaicin menunjukkan efek bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan peningkatan kualitas tidur.

Neuropati pada diabetes :

Sebuah penyakit yang sering menimbulkan jenis nyeri neurogenik adalah diabetes. Capsaicin terbukti memiliki efek yang menguntungkan pada nyeri neuropatik diabetes bila diterapkan secara topikal. Capsaicin bekerja menghilangkan ujung saraf pada permukaan kulit dan mengurangi rasa nyeri.

Fibromilgia :

Banyak uji klinis yang menunjukkan efektivitas capsaicin  untuk mengobati gejala fibromialgia bila diterapkan secara topikal.

Kulit dan penuaan :

Vitamin yang terdapat dalam capsaicin paprika dan cabe terbukti memiliki efek antioksidan pada jaringan sel, sehingga dapat memperbaiki kulit dan penuaan.

Gejala menopause :

Gejala yang terkait menopause juga bisa dikurangi dengan mengkonsumsi buah yang mengandung flavonoid seperti paprika atau cabai.

Ringkasan :

Studi telah menunjukkan bahwa capsaicin bermanfaat sebagai suplemen kesehatan sehari-hari. Paprika bisa dimakan sebagai bahan tambahan untuk makanan sehari-hari, dan akan memberikan perlindungan yang baik bagi kesehatan bila dimakan setiap hari. Senyawa bioaktif dalam paprika dan capsaicin bekerja bersama untuk meningkatkan aliran darah, mencegah kanker, analgesik, melindungi mukosa lambung, dan menyediakan nutrisi bermanfaat yang diperlukan.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-paprika-merah-bagi-kesehatan-2156.html#sthash.hoTF0zI5.dpuf

Manfaat Parika bagi kesehatan :

Sifat antiinflamasi :

Fitokimia dari paprika menunjukkan hasil respon anti inflamasi, dan terbukti mengurangi nyeri neurogenik perifer seperti yang terkait dengan penyakit Chrohn. Contoh lain dari peradangan neurogenik perifer adalah nyeri pada kulit. Balsem paprika sering digunakan secara topikal ke kulit, dan akan menghasilkan efek rasa panas. Hal ini disebabkan oleh respon inflamasi dari ujung saraf perifer, penggunaan biasa bisa mematikan ujung saraf sensorik dan meringankan rasa sakit. Beberapa ahli mengatakan bahwa efek anti inflamasi capsicum juga bisa membantu untuk mengurangi rasa sakit yang terkait dengan arthritis. Balsem cabe yang panas bisa menjadi pilihan untuk mengobati penyakit akibat radang arthritis dan lainnya.

Memproduksi Lendir :

Paprika juga mengandung tanin, yaitu zat yang banyak dianggap bisa mengobati gangguan pencernaan yang menyebabkan oleh diare dan disentri. Capsaicin akan merangsang pembentukan lendir ketika dicerna dengan cara meningkatkan produksi mucus. Peningkatan lendir pada lambung dan sifat anti inflamasi dari capsaicin bisa memberikan efek yang baik dalam pengobatan penyakit ulkus peptikum. Contoh keandalan capsaicin dalam memproduksi lendir bisa dilihat dari hidung ketika makan banyak paprika.

Sifat kemopreventif :

Efek bioaktif tanin yang terkandung dalam molekul capsicum adalah pencegahan dan pengobatan kanker. Capsaicin dalam paprika telah menunjukkan memiliki efek menghambat yang baik  pada berbagai jenis kanker ganas. Senyawa antitumor ini paling baik untuk mengobati kanker paru dan hati. Efek anti oksidatif capsicum juga menunjukkan kemungkinan untuk pengobatan jenis kanker jenis lain. Efek anti kanker dari capsaicin ditentukan oleh kemampuan bioaktif kimia nabati ini, yang akan menghambat pertumbuhan sel kanker, dan juga menghacurkan struktur sel yang sudah rusak dalam tubuh manusia.

Kardiovaskular :

Studi yang meneliti flavonoid menyarankan bahwa senyawa ini bermanfaat untuk mencegah jantung koroner. Paprika memiliki sifat panas dan vasodilative. Efek dari sifat vasodilative capsaicin dalam paprika adalah bisa meningkatkan hipotensi dan penurunan denyut jantung. Vasodilatasi memungkinkan untuk meningkatkan aliran darah, sehingga oksigenasi keseluruh jaringan organ tubuh menjadi lebih baik. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh tachynikins, yaitu bahan bioaktif yang dikenal terdapat pada capsaicin paprika.

Sifat antioksidan :

Banyak senyawa bioaktif adalam capsicum yang memberikan sifat antioksidan.  Peningkatan vasodilatasi juga akan memungkinkan bagi antioksidan untuk bisa beredar dengan baik. Hal ini memungkinkan bagi capsicum untuk memberikan efek yang menguntungkan dalam memperbaiki jaringan protein dan bahkan mungkin DNA. Selain itu, jaringan tubuh yang sehat juga akan menerima perlindungan efek antioksidan dari paprika.

Hipoglikemik :

Dengan prevalensi diabetes di seluruh dunia, pertimbangan paprika atau cabai sebagai obat hipoglikemik telah menimbulkan banyak penelitian. Beberapa studi telah menunjukkan (dan meskipun belum menyimpulkan), bahwa capsaicin dapat merangsang produksi insulin yang menyebabkan glukosa lebih rendah. Hal ini akan menentukan kemungkinan manfaat capsicum untuk mencegah timbulnya diabetes tipe II. Potensi manfaat hipoglikemik yang paling tinggi ketika paprika masih hijau.

Imunologi :

Paprika mengandung vitamin C yang dinilai mendukung fitokimia aktif. Vitamin C memiliki banyak manfaat menguntungkan, terutama untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. Hal ini akan membantu memperbaiki jaringan otak yang rusak, mengurangi risiko stres oksidatif, asma, kanker dan meningkatkan kesehatan tulang.

Psoriasis :

Banyak uji klinis yang menunjukkan efektivitas Capsaicin untuk mengobati gejala psoriasis bila diterapkan secara topikal. Penggunaan secara topikal capsaicin menunjukkan efek bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan peningkatan kualitas tidur.

Neuropati pada diabetes :

Sebuah penyakit yang sering menimbulkan jenis nyeri neurogenik adalah diabetes. Capsaicin terbukti memiliki efek yang menguntungkan pada nyeri neuropatik diabetes bila diterapkan secara topikal. Capsaicin bekerja menghilangkan ujung saraf pada permukaan kulit dan mengurangi rasa nyeri.

Fibromilgia :

Banyak uji klinis yang menunjukkan efektivitas capsaicin  untuk mengobati gejala fibromialgia bila diterapkan secara topikal.

Kulit dan penuaan :

Vitamin yang terdapat dalam capsaicin paprika dan cabe terbukti memiliki efek antioksidan pada jaringan sel, sehingga dapat memperbaiki kulit dan penuaan.

Gejala menopause :

Gejala yang terkait menopause juga bisa dikurangi dengan mengkonsumsi buah yang mengandung flavonoid seperti paprika atau cabai.

Ringkasan :

Studi telah menunjukkan bahwa capsaicin bermanfaat sebagai suplemen kesehatan sehari-hari. Paprika bisa dimakan sebagai bahan tambahan untuk makanan sehari-hari, dan akan memberikan perlindungan yang baik bagi kesehatan bila dimakan setiap hari. Senyawa bioaktif dalam paprika dan capsaicin bekerja bersama untuk meningkatkan aliran darah, mencegah kanker, analgesik, melindungi mukosa lambung, dan menyediakan nutrisi bermanfaat yang diperlukan.
- See more at: http://www.tipscaramanfaat.com/manfaat-paprika-merah-bagi-kesehatan-2156.html#sthash.hoTF0zI5.dpuf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar