Rabu, 11 Mei 2016

MANFAAT BUAH BURAHOL / KEPEL

Buah burahol juga dikenal dengan sebutan buah kepel. Dahulunya buah burahol ini digemari oleh para putri keraton, namun kini keberadaannya sudah sangat langka. Buah burahol ini memiliki nama ilmiah Stelechocarpus burahol.
Buah burahol ini adalah merupakan identitas dari provinsi DI Yogyakarta. Sehingga tak jarang dahulunya putri keraton banyak yang mengkonsumsinya. Untuk pohon burahol sendiri memiliki tinggi mencapai 25 m dengan diameter batang sekitar 40cm. Kulit batangnya memiliki banyak benjolan yang nantinya akan menjadi tempat buah dan bunga dari buah burahol ini.
Sedangkan daunnya berwarna hijau gelap dan meruncing dengan panjang sekitar 12-27 cm dengan lebar 5-9 cm. Buah burahol ini tumbuh memenuhi batang pohonnya. Jika Anda belum pernah melihatnya, buahnya berbentuk bulat lonjong dan dibagian pangkalnya meruncing. Buah burahol ini memiliki warna coklat agak keabu-abuan dan berubah menjadi coklat tua ketika sudah masak dan rasanya cukup manis.
Daging buah burahol ini berwarna kekuningan hingga kecoklatan yang membungkus bijinya yang relatif cukup besar. Buah burahol ini sendiri dari daging, biji hingga akar kepelnya mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Buah burahol ini memiliki manfaat untuk menghilangkan bau badan. Selain itu buah inijuga dapat mencegah inflamasi ginjal, serta memperlancar air kencing. Daun dari pohon berahol ini dapat digunaan untuk mengobati asam urat dan juga menurunkan kolesterol dalam darah.
Caranya mudah, Anda dapat mengkonsumsinya sebagai lalap. Namun jika tidak suka, Anda dapat merebus daunnya sebanyak 7 lebar dengan dicampur 3 gelar air. Lalu rebus hingga mendidih dan sisanya sebanyak satu setengah gelas. Usahaan meminumnya dua kali sehari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.



Syarat Tumbuh

Kepel tumbuh liar pada tanah lembap dan dalam, di hutan-hutan sekunder di Jawa. Dibudidayakan sebagai pohon buah pada ketinggian mencapai 600 m dpl., dan mau berbuah di Queensland. Jenis ini dapat tumbuh baik di sela-sela rumpun bambu, yang di tempat itu pohon-pohon lain tidak mampu bersaing.

 

Budidaya

Kepel umumnya diperbanyak dari biji yang diambil dari buah matang dan disemaikan secepatnya. Penyetekan dan pencangkokan sudah pernah dicoba, tetapi tidak berhasil. Benihnya dibersihkan dengan jalan dicuci dan dikeringkan di tempat teduh. Sebelum disemai benih diskarifikasi, tetapi perkecambahannya masih memerlukan waktu beberapa bulan. Lambat-laun persentase perkecambahannya tinggi juga. Perkecambahannya hipogeal, akar tunggangnya membengkak dan tidak bercabang untuk beberapa waktu. Mula-mula semai itu tumbuh lambat. Pada saat semai berdaun 3-5 helai, dipindahtanamkan ke dalam pot. Ketika tingginya mencapai 0,5-1,0 m bibit dipindahtanamkan ke lapangan dengan jarak tanam 6-8 meter. Fase yuwananya (vegetative phase, juvenile phase) berlangsung selama 6-9 tahun. 

 

 

Manfaat Buah Burahon/Kepel

Buahnya yang matang dimakan dalam keadaan segar. Disebutkan bahwa dagingnya yang berwarna jingga dan mengandung sari buah itu memberikan aroma seperti bunga mawar bercampur buah sawo pada ekskresi tubuh (seperti air seni, keringat, dan napas). Dalam pengobatan, daging buahnya berfungsi sebagai peluruh kencing, mencegah radang ginjal dan menyebabkan kemandulan (sementara) pada wanita. Jadi, kepel ini oleh para wanita bangsawan digunakan sebagai parfum dan alat KB; di Jawa, penggunaannya secara tradisional terbatas di Kesultanan Yogyakarta. Kayunya cocok untuk perkakas rumah tangga; batangnya yang lurus setelah direndam beberapa bulan dalam air, digunakan untuk bahan bangunan rumah dan diberitakan tahan lebih dari 50 tahun. Kepel merupakan tanaman hias pohon yang indah, daunnya yang muncul secara serentak berubah dari merah muda pucat menjadi merah keunguan sebelum berubah lagi menjadi hijau cemerlang. Perawakan pohonnya berbentuk silindris atau piramid dengan banyak cabang lateral yang tersusun secara sistematik, dan sifatnya yang kauliflor (cauliflory) menambah keindahannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar